Peningkatan PPN 12% disambut keluhan serta kritik dari netizen di media sosial. Penolakan PPN 12%, boikot pemerintah, sampai ajakan buat mempraktikkan frugal living bergema di medsos.
Suatu foto mirip poster Peringatan Darurat yang pernah viral pada Agustus kemudian pula kembali penuhi X( lebih dahulu Twitter). Narasi poster itu menegaskan menolak PPN 12%.
” Taxation without representation is a crime( perpajakan tanpa perwakilan rakyat merupakan kejahatan). Jangan memohon pajak besar jika belum becus mengurus rakyat. Tolak PPN 12%,” bunyi poster yang diunggah akun@BudiBukanIntel.
Seseorang netizen menganjurkan” boikot pemerintah” dengan kurangi belanja serta hidup irit.
” Yang pengen ubah HP tahan. Yang pengen ubah motor baru tahan. Yang pengen ubah mobil baru tahan 1 tahun aja, jangan kurang ingat pake seluruh subsidi slot gacor , gak harus gengsi dibilang miskin, itu dari uang kita pula kok. Kapan lagi boikot pemerintah sendiri,” tulis akun@mal***.
Tidak cuma itu, dia pula mengajak netizen buat mempraktikkan frugal living alias hidup simpel ataupun hemat imbas peningkatan PPN 12%.
” Gunakan benda hingga rusak, kalo masih dapat dibetulin ya betulin, pake lagi. Terdapat uang lebih, tabung, Intinya hidup bersahaja, simpel. Belajar menikmati hal2 kecil yg free, weekend? Jalan2 di halaman aja, makan? Beli di warung yg gak mungut PPn, yg bersih serta lezat banyak kok,” lanjutnya.
Sedangkan itu, netizen lain berpendapat kalau tidak apa- apa membayar pajak asalkan jelas jadikan serta hasilnya buat rakyat.
” Sebenernya kita gapapa sepanjang ini bayar pajak ini itu, tetapi pemakaian pajaknya buat pendapatan orang yang gak kompeten serta gak terdapat integritasnya, lebih banyak nyusahin rakyat daripada ngebantu, mobil petantang petenteng di jalur, dll banyak bgt. Itu yang sampe saat ini kita ga ikhlas,” tulis akun@riz***.
Average Rating