Pemerintahan Biden menyetujui penjualan trailer tank berat serta perlengkapan terpaut senilai 164, 6 juta dolar AS( dekat Rp2, 5 triliun) kepada Israel, Kamis( 12/ 9), di tengah perang yang berlangsung di Jalan Gaza serta eskalasi di Tepi Barat.
Tubuh Kerja Sama Keamanan Pertahanan berkata sudah berikan ketahui Kongres AS tentang kemampuan penjualan serta pengiriman diperkirakan hendak diawali pada 2027.
Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, serta sangat berarti untuk kepentingan nasional AS buat menolong Israel meningkatkan serta mempertahankan keahlian pertahanan diri yang kokoh serta siap. Penjualan yang diusulkan sejalan dengan tujuan tersebut, katanya dalam suatu statment.
Kementerian Luar Negara AS bulan kemudian pula sudah menyetujui penjualan jet tempur serta perlengkapan militer yang lain senilai 20 miliyar dolar AS( dekat Rp308, 3 triliun) kepada Israel.
AS mengalami beberapa kritik sebab berikan dorongan militer kepada Israel, mengingat lebih dari 41 ribu masyarakat Palestina sudah tewas di Gaza semenjak 7 Oktober 2023 akibat pemboman Israel, yang ditafsirkan Biden selaku” tanpa pandang bulu.”
Sebanyak 1. 139 orang tewas dalam serbuan lintas batasan pada Oktober 2023, yang dipandu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang merangsang perang dikala ini.
Usulan penjualan ini diharapkan akan mendapat persetujuan dari Kongres Amerika Serikat, yang memiliki wewenang untuk meninjau dan menyetujui kesepakatan semacam itu. Jika disetujui, transaksi ini akan memperkuat hubungan militer antara kedua negara dan meningkatkan stabilitas keamanan di wilayah yang sering mengalami ketegangan.
Namun, penjualan perlengkapan militer ini juga bisa menimbulkan kontroversi. Beberapa pihak mungkin mengkritik langkah ini sebagai eskalasi ketegangan regional atau berpotensi memperburuk situasi konflik yang sudah ada. Di sisi lain, para pendukung penjualan ini berpendapat bahwa dukungan militer yang konsisten merupakan kunci untuk memastikan keseimbangan kekuatan dan mencegah kemungkinan serangan terhadap Israel.
Sebagian kelompok hak asasi manusia serta mantan pejabat Kementerian Luar Negara AS sudah menekan pemerintahan Biden buat menangguhkan transfer senjata ke Israel, dengan alibi pelanggaran hukum internasional serta hak asasi manusia. Israel menolak tuduhan tersebut.
AS sepanjang ini ialah pemasok senjata terbanyak ke Israel, dengan lebih dari 70 persen impor senjata Tel Aviv berasal dari AS, bagi Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm.
Senjata buatanAS sudah didokumentasikan dalam sebagian serbuan di Gaza yang menyebabkan korban sipil, walaupun otoritas AS menolak buat mengonfirmasi rinciannya.
Average Rating